Seorangperempuan yang didiagnosis menderita kista biasanya berusia sekitar 20 - 30 tahun. Biasanya perempuan yang memiliki kista, jika dirunut silsilah keluarganya, ada ibu atau nenek yang mengalami gejala kista serupa. Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan didaerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan).
Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world.. In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 PENYAKIT SINDROM DOWN DOWN SYNDROME Anna Hafsah 1302619008 Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta. Email annahafsah Abstract Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world. . In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Keywords Child, Chromosomal Abnormalities, Chromosomes, Diseases, Down's Syndrome. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down 2 dan penyebab penyakit tersebut. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulut selalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguan perkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. World Health Organization WHO memperkirakan terdapat 8 juta penderita sindrom down di dunia. Spesifiknya, terdapat 3000-5000 anak lahir mengidap kelainan kromosom per tahunnya. Untuk di Indonesia, terdapat 0,12% penderita sindrom down pada 2010. Dan terus meningkat sehingga mencapai 0,13% pada tahun 2013. Keywords Anak, Kelainan kromosom, Kromosom, Penyakit, Sindrom down. 1. PENDAHULUAN Down Syndrome merupakan suatu kelainan kromosom yang berdampak pada retardasi mental. Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0,3% dari seluruh populasi, dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70%. Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak dapat dimanfaatkan, karena 0,1% dari anak anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya. Frekuensi sindrom Down meningkat dengan bertambahnya usia dari ibu. Sementara gangguan terjadi hanya pada 0,04% 4 dari kelahiran anak-anak yang lahir dari wanita di bawah usia 30 tahun, therisk naik menjadi 0,92% 92 dari untuk ibu di usia 40 tahun dan bahkan lebih tinggi untuk ibu yang lebih tua. Korelasi Downsyndrome dengan usia ibu belum dijelaskan. Menurut Word Health Organization WHO jumlah anak berkebutuhan khusus di indonesia pada tahun 2007 adalah sekitar 7 % dari total jumlah anak usia 0-18 tahun atau sebesar termasuk anak penderita Down Syndrome. Down Syndrome mengenai kira-kira 1/700 anak yang lahir di Amerika serikat. Sedangkan di Indonesia prevalensinya lebih dari 300 ribu jiwa. Meskipun orang tua dari segala usia mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan anak yang menderita Down Syndrome tetapi kemungkinan lebih besar untuk ibu usia diatas 35 tahun. Resiko mendapatkan anak Down Syndrome tidak tergantung dari bangsa, kedudukan, atau keadaan sosial orang tua. Pada saat ini Down Syndrome merupakan cacat abnormalitas kelahiran yang paling banyak dijumpai dengan frekuensi satu dalam 600 kelahiran hidup. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down dan penyebab penyakit sindrom down serta bagaimana ciri-ciri bagi penderita penyakit sindrom down. Berdasarkan berbagai penilitian yang dijelaskan diatas, ternyata setiap tahunnya jumlah penderita sindrom down selalu meningkat dengan penyebabnya berdasarkan faktor biologis dan faktor keturunan atau pewarisan sifat. 3 2. PEMBAHASAN Sindrom Down Satu kondisi aneuploid, Sindrom Down, mempengaruhi sekitar satu dari setiap 830 anak yang lahir di Amerika Serikat. Gambar Down syndrome biasanya hasil dari kromosom 21 tambahan, sehingga setiap sel tubuh memiliki total 47 kromosom. Karena sel-selnya trisomik kromosom 21, Sindrom Down sering disebut trisomi 21. Sindrom Down termasuk fitur wajah yang khas, pendek tinggi badan, kelainan jantung yang bisa diperbaiki, dan keterlambatan perkembangan. Individu dengan sindrom Down memiliki peluang meningkat mengembangkan leukemia dan penyakit Alzheimer tetapi memiliki menurunkan tekanan darah tinggi, aterosklerosis, stroke, dan banyak jenis tumor padat. Meskipun orang dengan sindrom Down, rata-rata, miliki Sebuah rentang hidup lebih pendek dari normal, kebanyakan, dengan medis yang tepat pengobatan, hidup sampai usia pertengahan dan seterusnya hampir semua pria dan sekitar setengah dari wanita dengan sindrom Down adalah seksual kurang berkembang dan steril. Gambar 1. down syndrome. Kariotipe menunjukkan trisomi 21, penyebab paling umum dari sindrom Down. Anak menunjukkan ciri-ciri wajah dari gangguan ini. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Kategori kedua yaitu translokasi memiliki frekuensi kemunculan 4% dengan mekanisme translokasi Robertsonian dimana seluruh atau sebagian dari kromosomekstra nomor 21 bergabung dengan kromosom 14. Kategori ketiga yaitu mosaik memiliki frekuensi kemunculan 1% dan merupakan campuran antara sel-sel normal diploid dan trisomi 21. Mekanisme terjadinya mosaik adalah gagalnya 4 kromosom untuk memisah selama pembelahan mitosis pada awal embriogenesis. Penyebab Sindrom Down a. Faktor Biologis Jenis aneuploidi sebagai penyimpangan kromosom tersebut dinamakan trisomi 21, yang berarti kromosom nomor 21 memiliki 3 genom Pai dalam Gunarhadi, 2005 13. Kondisi manusia yang diakibatkan oleh penyimpangan kromosom jenis trisomi 21 diberi istilah idiot mongoloid atau mongoloisme. Diberi nama demikian, karena kondisi individual dengan trisomi 21 dianggap memiliki ciri- 13 ciri wajah yang menyerupai orang oriental. Namun sekarang kondisi yang demikian itu dinyatakan sebagai down syndrome. Asosiasi keterbelakangan mental tidak melekat pada suatu golongan atau bangsa tertentu. Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kromosom merupakan serat-serat khusus yang terdapat didalam setiap sel didalam badan manusia dimana terdapat beberapa genetik yang menentukan sifat-sifat seseorang. Selain itu down syndrom disebabkan oleh hasil daripada penyimpangan kromosom semasa konsepsi. Ciri utama daripada bentuk ini adalah dari segi struktur muka dan satu atau ketidak mampuan fisik dan juga waktu hidup yang singkat. Sebagai perbandingan, bayi normal dilahirkan dengan jumlah 46 kromosom 23 pasang sedangkan bayi down syndrome dilahirkan hanya sepasang kromosom 21 2 kromosom 21 dikarena bayi dengan penyakit down syndrom terjadi disebabkan oleh kelebihan kromosom dimana 3 kromosom 21 menjadikan jumlah kesemua kromosom ialah 47 kromosom. Keadaan ini dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan. b. Faktor Hereditas dan Cultural Family Adanya penelitian yang dilakukan dengan meneliti 88 ibu dengan kelas ekonomi rendah dan 586 anak dengan komposisi yaitu setengah dari sample ibu itu memiliki IQ dibawah 80 dan setengahnya lagi memiliki IQ diatas 80. Ternyata dari hasil penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki ibu dengan IQ dibawah 80, memiliki penurunan IQ selama memasuki masa sekolah Herber, dever, & Conry, 1968. 1-2 persen dari populasi yang memiliki retardasi mental akan menghasilkan 36 persen generasi retardasi mental pada periode selanjutnya. Sedangkan populasi secara keseluruhan yaitu 98-99 persen akan menghasilkan 64 persen anak yang retardasi mental. Ciri-Ciri Sindrom Down Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil 5 dan lidah yang menonjol keluar macroglossia. Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput dermatoglyphics. Gambar 2. Perbedaan tubuh fisik anak sindrom down dengan anak normal. Anak-anak dengan down syndrome menderita berbagai defisit dalam belajar dan perkembangan. Mereka cenderung tidak terkoordinasi dan kurang memiliki tekanan otot yang cukup sehingga sulit bagi mereka untuk melakukan tugas-tugas fisik dan terlibat dalam aktivitas bermain seperti anak-anak lain. Anakanak ini mengalami defisit memori, khususnya untuk informasi yang ditampilkan secara verbal, sehingga sulit untuk belajar di sekolah. Mereka juga mengalami kesulitan mengikuti instruksi dari guru dan mengekspresikan pemikiran atau kebutuhan mereka dengan jelas secara verbal. Disamping kesulitan-kesulitan tersebut, sebagian besar dapat belajar membaca, menulis, dan mengerjakan tugastugas aritmatika sederhana bila mereka menerima pendidikan yang tepat dan dukungan yang baik Nevid, dkk., 2003. 3. KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan 6 mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Jumlah penderita sindrom down setiap tahunnya mengalami kenaikan baik di Indoneisa bahkan di Dunia. Sindrom down ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor biologis dan faktor hereditas. Penderita sindrom down memiliki ciri khasnya yaitu, bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar macroglossia dan mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Saran Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan penyakit sidrom down, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul ini. Saran kepada penulis selanjutnya untuk mencantumkan referensi lebih banyak dan relevan lagi. 7 DAFTAR PUSTAKA Abdillah, F. 2019. Biologi Kelas 12 Kenapa Seseorang bisa Mengidap Sindrom Down?. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Ali, A. 2016. DERMATOLOGY 3rd edition. A pictorial review Mc Graw Hill Education. Alresna, F. 2010. Karakteristik Dismorfologi Dan Analisis Kelainan Kromosom Pada Siswa Retardasi Mental Di Slb C/C1 Widya Bhakti Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Andreson, J. 2020. Celiac Disease and Down Syndrome A Common Combination. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Dr Ellen Skladzien. 2017. DOWN SYNDROME AUSTRALIA. Chief Executive Officer, 2 4, 1. Hhtp// Folden, M. 2016. Down Syndrome And Childhood Apraxia Of Speech. Thesis. McGill University, Montréal. Halodoc. 2019. Inilah 6 Penyakit yang Disebabkan Genetik. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Iannelli, V. 2020. Causes of Down Syndrome. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2016 Reece - Campbell Biology-Pearson. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2017 Reece - Campbell Biology 11th Edition. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2009 Reece - Campbell Biology91th Edition. Marie Kirchner, R. 2017. Symptoms of Autism Spectrum Disorder in Individuals with Down Syndrome or Williams Syndrome. Thesis. The Ohio State University. 8 Meinapuri, M. 2013. Polimorfisme Gen Apolipoprotein E Pada Penderita Sindrom Down Trisomi 21. Jurnal Kesehatan Andalas, 21, 14. Mirawati, Trisnawati , Arsyad. 2013. Distribusi Jumlah Anak Dengan Down Syndrome Pada Dua Kelompok Usia Ibu Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Palembang Tahun 2012. Syifa’MEDIKA, 3 2, 72. Pasca Rina, A. 2016. Meningkatkan Life Skill pada Anak Down Syndrome dengan Teknik Modelling. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 5 3, 215. Rahmawati, A. 2011. Hubungan Antara Usia Ibu Hamil Dengan Resiko Terjadinya Kelahiran Sindroma Down. Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender,6 2. 155. Rayman, R. Rahmanisa,S. dkk. 2017. Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Sindrom Down. Medula, 7 5, 144. Risky Suciandari, A. Mundijo, T. Purwoko, M. 2018. Dermatoglifi Pada Autisme Dan Sindrom Down Di Palembang. Altiara Risky Suciandari et al, 1 5, 31. Rosida, L. Panghiyangani, R. 2006. Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Anatomi Indonesia, 1 2, 71. S. Marzuki, N. 2017. Kelainan Bawaan Dan Penyebabnya. Jurnal Anatomi Indonesia, 3 2, 30. Y Dwinindita, L. Ivone, J. Supantin, D. 2018. Knowledge, Attitudes, and Behavior towards Upbringing Method of Parents with Down Syndrome Child In SLB-C Tunas Harapan Karawang. Journal of Medicine and Health Knowledge, Attitudes, and Behaviour, 2 2, 747. Webster, J. 2017. Down Syndrome Characteristics - Strengths and Needs. Diakses tanggal 11 Juni 2020. . Hera Maya MetaviaRahma WidyanaDown syndrome merupakan sebuah kelainan genetik berupa adanya kromosom ekstra di pasangan kromosom ke-21 pada manusia. Anak yang menyandang kelainan ini disebut dengan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan akademik anak yang menderita kelainan down syndrome dan pengaruh kelainan tersebut terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwasanya kelainan down syndrome tidak berpengaruh terlalu besar terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak selama mereka terus mendapatkan penanganan dan perhatian khusus baik dari orang tua maupun dari guru di sekolah agar mereka tetap mampu berkembang dan memiliki prestasi seperti anak-anak yang normal pada adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Kelainan kromosom dapat mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya adalah Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sidik jari pada penderita Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 76 penderita yaitu 46 penderita Autisme dan 30 penderita Sindrom Down yang diambil secara total sampling di YPAC, YBAM dan Klinik Autis Anakku Palembang. Dari hasil penelitian pola loop merupakan pola sidik jari terbanyak pada Autisme 57,2% dan pada Sindrom Down 80,7%. Sedangkan pola arch merupakan pola sidik jari yang paling sedikit yaitu Autisme 3,7% dan Sindrom Down 5,3%. Hasil penelitian disimpulkan penderita Autisme dan Sindrom Down di Palembang sebagian besar memiliki pola sidik jari loop. Kata Kunci Autisme, Sindrom Down, pola sidik jari, sudut MeinapuriAbstrakLatar Belakang Sindrom Down merupakan suatu kelainan kromosom yang ditandai dengan adanya baik seluruhnya trisomi 21 maupun sebagian translokasi suatu salinan tambahan kromosom ke 21. Apolipoprotein E APOE merupakan suatu bentuk protein polimorfik yang disandikan oleh suatu gen yang berlokasi pada lengan panjang kromosom 19 pada posisi Polimorfism gen APOE berkaitan dengan meningkatnya frekuensi alel ε4 yang berakibat terjadinya hambatan dalam percabangan dan pertumbuhan neuron. Dimungkinkan, penderita Sindrom Down Trisomi 21 memiliki gen APOE yang berbeda dengan kontrol sebagai faktor yang dapat mengakibatkan penuaan dini otak. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol untuk mengamati perbedaan distribusi dan frekuensi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kontrol. Kasus Sindrom Down dan kontrol diambil dari data sekunder yang tersimpan di Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. Ekstraksi DNA dilakukan dengan menggunakan metode yang terdapat di CEBIOR Semarang Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan polimorfisme gen Apolipoprotein E dengan mengunakan teknik PCR dan RFLP. Hasil Sebanyak 33 sampel dari penderita Sindrom Down, 18 laki-laki dan 15 perempuan dan 33 sampel kontrol, 18 laki-laki dan 15 perempuan. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki frekuensi alel ε3 paling tinggi dibandingkan dengan alel ε2 dan ε4. Pada Sindrom Down didapatkan alel ε4 4 sampel 6,1% dan alel ε2 8 sampel 12,1%. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki genotip ε3/ε3 paling tinggi dibandingkan dengan genotip gen APOE lainnya. Pada Sindrom Down didapatkan genotip ε2/ε4 4 sampel 12,1% dan genotip ε2/ε2 2 sampel 6,1%. Simpulan Terdapat perbedaan distribusi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Diperlukan analisis sampel yang lebih banyak untuk mengkonfirmasi hasil penelitian kunci Sindrom Down, Polimorfisme, Apolipoprotein Down syndrome is an abnormal chromosomal condition, characterized by the presence of all trisomy 21 or part such as due to translocations of a third copy of chromosome 21. Apolipoprotein E APOE is a polymorphic protein coded by a gene located on the long arm q of chromosome 19, positioning at Polymorphism of APOE gene is related with the increasing of allele ε4’s frequency thus cause obstruction in neuron ramification and development. In previous study, Down Syndrome groups are having different type of APOE gene compared with control. That why it can be considered as one of the caused premature aging of brain. Methods This is a case control study to observe the difference of distribution and frequency of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. Down Syndrome and control samples was taken as secondary data from Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. DNA extraction was done by using the commonly used salting out method in CEBIOR Semarang Indonesia. Subsequently polimorphism of APOE gene analysis has been done by using PCR and Thirty three samples were Down Syndrom patients, consist of 18 male and 15 female. Thirty three samples are control, consist of 18 male and 15 female. Both groups were having the highest frequency of allele ε3 compared to allele ε2 and ε4. In Down Syndrome, frequency of ε4 allele was found in 4 samples 6,1% while allele ε2 was found in 8 samples 12,1%. Genotype ε3/ε3 were the highest frequency on both group compared to the other. In Down Syndrome group identified ε2/ε4 genotype in 4 samples 12,1% and ε2/ε2 genotype in 2 samples 6,1%.Conclusion There is slight difference distribution of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. More samples should be analyzed to confirm this Syndrome, Polymorpism, Apolipoprotein Mirawati Trisnawati MundijoKHM ArsyadDown Syndrome merupakan penyebab umum dari 25-30 % retardasi mental di dunia. merupakan suatukelainan genetik dimana adanya kromosom abnormal pada kromosom autosom nomor 21. Studisitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkannondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayidari ibu dengan usia ? 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jumlah anakdengan Down Syndrome pada dua kelompok usia ibu di YPAC Palembang. Jenis penelitian adalahdeskriptif analitik. Sampel pada penelitian seluruh anak penderita Down Syndrome di YPACPalembang. Data penelitian didapatkan data primer dari kuisioner dan check list sedangkan datasekunder berdasarkan rekam medik dan data kesiswaan di YPAC Pelembang. Hasil penelitiandidapatkan dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down Syndrome didapatkan 20 ibu 61% yanghamil dengan usia Down syndrome is a genetic disease caused by a chromosomal disorder. It is the most common chromosomal abnormality occurs in live births 1/900 . The characteristics or clinical sign of Down Syndrome is mental retardation, usually have short stature and has a crease of the eye like Mongolian race,nose wide and flat,rounded face, mouth always open, both nostrils wide apart. Down syndrom often also have medical problems such as the congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral disease, leukemia, hearing impairment, chronic tonsilitis, developmental disorder of speech, language,intelligibility etc. There are two kinds of chromosomal abnormalities mechanism in Down Syndrome. The first is the change in chromosome structure/translocation, the second is nondisjunction or failed to split on chromosome 21 upon the formation of gamete cells parents. Down Syndrome is associated with maternal age occurs because of nondisjunction. Some of the research data reveal an association between the age of mother during pregnancy with the risk of Down Syndrome births. Sindroma Down adalah penyakit genetik yang disebabkan karena gangguan kromosom. Merupakan abnormalitas kromosom yang paling sering terjadi pada kelahiran hidup 1/900 kelahiran. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulutselalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguanperkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. Terdapat dua macam mekanisme terjadinya kelainan kromosom pada sindroma Down, pertama yaitu karena adanya perubahan struktur kromosom/ translokasi, kedua yaitu terjadi karena nondisjunction atau gagal berpisah kromosom21 pada saat pembentukan sel gamet pada orangtuanya. Sindroma Down yang dihubungkan dengan faktor usia ibu hamil adalah sindroma Down yang terjadi karena nondisjunction. Beberapa data penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down.
28 Ciri-Ciri Orang Terkena Penyakit Mata Glaukoma,- Glaukoma adalah kondisi dimana penderitanya mengalami peningkatkan tekanan cairan di dalam mata. Glaukoma ini bisa terjadi secara tiba-tiba bahkan jika sudah kronis dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma kronis ditandai dengan peningkatkan tekanan di dalam mata dan terjadi selama beberapa bulan
Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup tidak sehat. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak pada terganggunya fungsi organ tubuh lainnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu dilakukan guna mencegah risiko komplikasi yang bersifat serius. Hati liver merupakan organ terbesar yang dimiliki manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas perut dan terlindungi oleh tulang rusuk serta diafragma. Fungsi hati sangatlah penting bagi tubuh, yaitu menetralisir racun, menghasilkan protein, hingga membantu proses pembekuan darah. Selain itu, hati juga berperan sebagai organ yang memproduksi empedu untuk proses pencernaan. Gejala Gangguan Hati Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala liver atau gangguan hati biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah. Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya Warna kulit dan mata menjadi kuning Kulit terasa gatal dan mudah memar Cepat lelah Urine berwarna gelap Feses berwarna pucat Perut bengkak dan nyeri Pusing dan muntah Nafsu makan hilang Kaki dan pergelangan kaki bengkak Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama jika gejala yang dirasakan tidak hilang selama berhari-hari. Jika diabaikan, gangguan hati dapat menjadi semakin parah dan penanganan semakin sulit dilakukan. Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus tersebut kepada janinnya Kelainan genetik Kanker Penimbunan lemak atau perlemakan hati Gangguan sistem imun Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan hati Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir, dalam dosis tinggi Mengalami obesitas Menderita diabetes tipe 2 Jenis-Jenis Gangguan Hati Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Jenis-jenis gangguan hati tersebut meliputi 1. Penyakit kuning Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning. Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati. Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin pigmen empedu dalam aliran darah yang melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati. 2. Kolestasis Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning. 3. Sirosis Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum sirosis. 4. Hepatitis A Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut. Kontak fisik dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A. 5. Hepatitis B Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka. Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya. 6. Hepatitis C Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati. 7. Perlemakan hati fatty liver Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan terlalu banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen. Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras alcoholic fatty liver atau sebab lain non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD, seperti diabetes dan obesitas. 8. Kanker hati Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati. Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik. Pengobatan Gangguan Hati Pengobatan gangguan hati tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gangguan hati atau penyakit liver dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, menurunkan berat badan, serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Konsumsi obat antivirus diperlukan jika gangguan hati disebabkan oleh infeksi virus. Namun, jika sudah mengalami sirosis, hati yang rusak tidak dapat disembuhkan. Upaya pengobatan tetap bisa dilakukan dengan memantau perjalanan penyakit dan menekan risiko komplikasi. Pengobatan untuk penderita gagal hati kronis dilakukan dengan operasi untuk menyelamatkan bagian hati yang masih berfungsi. Jika upaya ini ternyata tidak memungkinkan, diperlukan transplantasi hati untuk menyelamatkan nyawa penderita. Gangguan hati bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan darah maupun cairan tubuh penderita hepatitis. Pastikan juga Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi hepatitis sebagai langkah efektif mencegah penyakit ini. Jika Anda mengalami tanda dan gejala gangguan hati, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap dan penanganan lebih lanjut.
Perhatikanciri penyakit berikut ini 1 Disebabkan oleh Treponema pallidum, dst, Ciri-ciri dari penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit yaitu (A) Sifilis / Raja Singa. Sebab penyakit Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum, dengan gejala luka pada alat kelamin, dengan gejala awal yaitu berupa borok pada tempat
Sebelum terlambat, ketahui gejala HIV AIDS yang harus diwaspadai berikut ini! Gejala HIV – Human Immunodeficiency Virus HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Secara agresif, virus HIV menyerang, membunuh, dan memakan sel CD-4 kluster diferensiasi-4 yang biasa disebut sel-T T-cells. Sel-T tersebut dapat ditemukan pada sel darah putih yang berada di dalam tubuh manusia. Fungsinya, yakni sebagai sel pemulihan self-healing dan pelindungan tubuh dari bermacam penyakit. Sel-T yang diserang secara terus-menerus oleh virus HIV akan mengalami penyusutan jumlah. Akibatnya, imunitas tubuh akan menurun dan menyebabkan tubuh semakin melemah. Pada akhirnya, tubuh mudah diserang bermacam penyakit dan berujung pada kemunculan AIDS. AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit tersebut muncul karena adanya gangguan imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Temukan segala kebutuhan produk kesehatan secara cepat dan praktis di sini! Di samping itu, orang yang menderita penyakit AIDS biasanya disebut sebagai ODHA atau Orang dengan HIV AIDS. Sebelum dinyatakan terjangkit HIV AIDS, perlu diadakannya pengecekan medis terlebih dahulu pada orang yang memiliki gejala penyakit ini. Biasanya, diagnosis yang diambil didasarkan atas gejala-gejala awal penyakit HIV AIDS. Terlebih lagi, gejala HIV AIDS memiliki durasi kemunculan yang cukup lama, bahkan seseorang dapat memiliki gejala HIV AIDS selama sepuluh tahun. Makanya, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda HIV AIDS menjangkit tubuh seseorang. Apalagi, penularan penyakit ini tidak hanya melalui hubungan seksual saja. Segera ketahui ciri-ciri HIV AIDS berikut ini! Baca Juga Sejarah HIV/AIDS Pengertian, Asal-usul dan Perkembangannya Tanda / Gejala HIV 1. Ruam Kulit Sumber Gambar Healthline Jika muncul ruam kulit tanpa sebab yang pasti, segeralah lakukan pemeriksaan medis ke dokter. 2. Sakit Kepala Sumber Gambar Hawaii Pacific Health Agaknya, sakit kepala sulit dikenali sebagai gejala awal kemunculan HIV AIDS, namun sakit kepala yang tidak kunjung membaik perlu diwaspadai. 3. Sakit Tenggorokan Sumber Gambar Medical News Today Sore throat atau sakit tenggorokan amatlah dirasa mengganggu. Apalagi, tenggorokan yang terasa gatal dan panas ini merupakan salah satu ciri-ciri HIV AIDS, loh. 4. Diare Sumber Gambar Medical News Today Pasalnya, virus HIV menyerang sistem imun tubuh. Tidak heran bahwa sistem pencernaan terkena imbasnya. Diare pun menjadi salah satu gejalanya yang perlu diwaspadai. 5. Nyeri Otot Sumber Gambar Caffeine Informer Meskipun tidak melakukan aktivitas berat, seseorang yang baru saja terkena virus HIV akan merasa nyeri otot. Bukan hanya itu, terkadang rasa nyeri pun dapat terjadi di persendian tubuh. Penuhi kebutuhan Omega 3 dengan suplemen berkualitas terbaik di sini! Baca Juga 5 Faktor Utama Penyebab Penularan HIV/AIDS yang Paling Umum 6. Kelelahan Berlebih Sumber Gambar LifePlan Labs Sama halnya dengan nyeri otot, kelelahan berlebih sering dirasakan oleh orang-orang yang memiliki indikasi kemunculan HIV AIDS. Intensitas kegiatan tidak melulu menjadi penyebab kelelahan. Barangkali, bermacam penyakit dan kondisi fisiklah yang memengaruhi kelelahan tubuh, terutama kelelahan secara berlebihan. 7. Demam Sumber Gambar The Telegraph Mulanya, demam yang muncul merupakan demam biasa. Lama-kelamaan demam tersebut semakin parah dan berlanjut pada demam panas tinggi. 8. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Sumber Gambar Scripps Health Tubuh tidak akan berhenti untuk melawan keagresifan virus HIV, sehingga tubuh akan memperbanyak sel imun. Sayangnya, upaya tersebut membuat tubuh bekerja sangat keras dan berisiko memunculkan pembengkakan kelenjar getah bening. 9. Keringatan Malam Hari Sumber Gambar Healthline Salah satu pragejala HIV AIDS adalah kondisi tubuh yang mengeluarkan keringat pada malam hari, meskipun tubuh tidak melakukan banyak aktivitas atau suhu ruangan tidak panas. 10. Ulkus Kelamin Sumber Gambar Flo Satu lagi yang jadi penanda tahap awal terinfeksi HIV, yaitu munculnya tukak di bagian kemaluan. Bentuknya seperti luka terbuka, mirip sariawan. Baca Juga 5 Pencegahan Penularan HIV/AIDS yang Penting untuk Diketahui Ciri-ciri awal HIV AIDS biasanya terlihat pada satu atau dua bulan pertama setelah transmisi atau penularan terjadi. Akan tetapi, terkadang bisa saja muncul lebih cepat, yakni dua minggu. Meskipun demikian, perlu diingat juga bahwa gejala awal penyakit ini erat kaitannya dengan penyakit pada umumnya dan kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, tidak bisa menggunakan informasi terbatas dan asumsi pribadi untuk memastikannya. Segeralah ke unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau dokter agar mendapatkan pemeriksaan medis yang tepat dan terpercaya! Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini! Penulis Ichsan Andi Lubis
Berusiadiatas 60 tahun. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tiroid. Memiliki riwayat menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit autoimun. Tergantung pada jenis penyakit yang diidap oleh pasien, ciri dan gejala yang ditimbulkan pada penyakit tiroid ini biasanya adalah munculnya benjolan pada leher. Selain benjolan
Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh sendiri selama sistem kekebalan tubuh Anda kuat. Namun, beberapa penyakit akibat virus terkadang perlu diobati dengan obat antivirus. Lantas, apa saja daftar penyakit yang disebabkan oleh virus? Virus adalah organisme yang berukuran sangat kecil, bahkan lebih kecil dari bakteri. Mikroorganisme ini membutuhkan inang yang hidup, seperti manusia, hewan, atau tanaman, untuk berkembang biak. Ketika virus memasuki sel tubuh Anda, ia menyerang dan mengambil alih sistem kerja sel, lalu mengubahnya menjadi sel penghasil virus baru. Virus baru inilah yang nantinya akan menginfeksi tubuh Anda dan menyebabkan sakit. Penyakit yang disebabkan oleh virus pun beragam. Ada penyakit yang bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri, tetapi ada pula yang tergolong serius dan memerlukan perawatan dokter. Gejala dan Penyebaran Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Secara umum, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat memperlihatkan gejala yang mirip dengan penyakit akibat bakteri, seperti Batuk dan bersin Demam Muntah Diare Kelelahan Kram Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus dapat melalui beberapa hal atau kondisi berikut ini Kontak langsung dengan permukaan benda, makanan, atau air yang terkontaminasi virus Batuk dan bersin Kontak langsung dengan pembawa virus, seperti hewan peliharaan dan serangga Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui hubungan seksual maupun ciuman Jika terinfeksi virus, Anda bisa mengalami infeksi akut yang berlangsung singkat, infeksi kronis yang berlangsung berminggu-minggu hingga seumur hidup, dan infeksi laten yang tidak menunjukkan gejala di awal, tetapi dapat aktif kembali setelah periode tertentu. Daftar Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Berikut ini adalah beberapa daftar penyakit yang disebabkan oleh virus 1. Pilek Pilek adalah infeksi virus paling umum yang ditandai dengan gejala berupa bersin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini lebih sering menyerang anak-anak. 2. Flu Flu biasanya memilki gejala yang lebih serius daripada pilek, yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, meriang, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini umumnya lebih mudah menyebar saat musim hujan karena iklim yang lembap. 3. Cacar air Cacar air paling sering dialami oleh anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk juga terjadi pada orang dewasa. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini dapat menyebar dengan mudah antarmanusia. Ruam dan gatal merupakan gejala paling umum dari cacar air. Gejala tersebut bisa muncul di wajah, dada, punggung, atau bagian inti tubuh, hingga menyebar ke bagian tepi bahkan seluruh tubuh. 4. Demam berdarah dengue Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan lembap atau daerah tropis, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Peningkatan kasus demam berdarah dengue biasanya terjadi di musim hujan. Gejala yang muncul akibat virus ini di antaranya adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, muntah, serta ruam. 5. Chikungunya Virus chikungunya dibawa oleh nyamuk yang juga menyebarkan demam berdarah dengue dan virus zika. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui darah yang terinfeksi. Gejala paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus ini adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain yang mungkin muncul bisa berupa sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam. 6. Hepatitis viral Hepatitis viral merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis C. Virus ini menyerang organ hati dan biasanya menyebar melalui makanan maupun minuman yang terkontaminasi, cairan tubuh, seperti darah dan sperma penderita yang telah terinfeksi virus ini. Selain itu ada pula penyakit hepatitis akut yang diduga disebabkan oleh infeksi virus lain, seperti adenovirus maupun SARS-CoV-2. Gejala hepatitis viral ini beragam, bahkan ada pula penderita yang tidak menunjukkan gejala apa pun hingga bertahun-tahun lamanya. Diagnosis biasanya didapatkan setelah melakukan tes darah. 7. Rabies Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terjangkit virus. Gejala rabies antara lain adalah demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, ketakutan pada air, bahkan kelumpuhan. 8. Rubella Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat berbahaya bagi janin, bila dialami oleh ibu hamil. Hal ini karena penyakit rubella bisa menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin. Gejala rubella atau disebut juga campak Jerman ini umumnya adalah demam ringan dan ruam yang dimulai dari area wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. 9. Zika Virus zika umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, tetapi bisa juga menyebar melalui hubungan seksual atau aliran darah dari ibu ke janin. Gejala dari penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat berupa demam, ruam, nyeri sendi dan otot, gatal di seluruh tubuh, sakit kepala, dan konjungtivitis. Janin yang terinfeksi dari ibunya berisiko mengalami mikrosefalus. 10. HIV/AIDS Saat masuk ke dalam tubuh, virus HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh penderitanya dengan cara menghancurkan sel darah putih, sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi. AIDS sendiri adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV. 11. COVID-19 Coronavirus disease 2019 COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 SARS-CoV-2. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan sesak napas. Gejala ini dapat muncul 2–14 hari setelah terinfeksi virus. Selain penyakit-penyakit di atas, masih banyak penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti Ebola, kutil kulit atau kutil kelamin, polio, dan rotavirus. Penanganan masing-masing penyakit ini juga berbeda-beda tergantung penyebabnya. Meski kekebalan tubuh bisa melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, ada beberapa virus yang berkembang dengan sangat cepat, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengatasinya. Oleh karena itu, jika Anda menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, jangan ragu untuk pergi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan, diagnosis, dan penanganan yang sesuai. Dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus, obat pereda keluhan, ataupun obat penguat sistem imun untuk menangani kondisi yang Anda derita.
Haltersebut karena biasanya yang terserang penyakit ini akan mengalami sebuah kematian. Maka dari itu Anda bisa perhatikan ciri-ciri penyakit gula kering. Urine yang selalu keluar saat malam hari Ciri yang pertama terdapat pada sebuah air urine yang keluar pada malam hari. Bukan urine biasa tetapi urine ini keluar tidak seperti biasanya.
Ciri-ciri sakit jantung penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan terkadang tidak menimbulkan gejala. Dengan mengenal ciri-ciri sakit jantung, langkah penanganan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi yang fatal. Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan dan tidak berfungsi dengan baik. Gangguan tersebut bisa bermacam-macam dan ditangani dengan cara yang berbeda pula. Ciri-ciri sakit jantung pada umumnya hampir sama, meskipun jenis penyakitnya berbeda. Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jantung beserta tanda dan gejala yang menyertainya 1. Serangan jantung Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung. Kondisi ini membuat fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung Pusing, mual, dan muntah Sesak napas Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati Perut atas terasa penuh atau tidak nyaman Lemas Keringat dingin Detak jantung lebih cepat atau berdebar Gejala dan tingkat keparahan yang dialami bisa berbeda antarpenderita, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali unrecognized myocardial infarction. Kendati demikian, semakin banyak ciri-ciri sakit jantung yang dimiliki, semakin besar kemungkinan mengalami serangan jantung. 2. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung terhambat akibat penumpukan plak atau aterosklerosis. Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri, atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa ciri-ciri sakit jantung lain, seperti Lemas dan pusing Keringat dingin Mual Sesak napas 3. Aritmia Aritmia terjadi ketika terjadi gangguan pada irama jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak secara tidak beraturan, terlalu lambat, atau terlalu cepat, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik. Aritmia biasanya disertai dengan ciri-ciri sakit jantung seperti berikut Jantung berdebar atau palpitasi Nyeri di dada Pusing Lemas Sesak napas pendek Penurunan kesadaran atau pingsan 4. Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari kondisi normal. Denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit. Sedangkan pada kondisi fibrilasi atrium, denyut jantung lebih dari 100 kali per menit. Sama halnya dengan serangan jantung, fibrilasi atrium terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa ciri-ciri sakit jantung atau gejala fibrilasi atrium yang umumnya muncul, di antaranya Jantung berdebar Sesak napas saat beraktivitas normal Lemas dan pusing secara tiba-tiba Meskipun tidak berbahaya, fibrilasi atrium tetap perlu ditangani dengan tepat. Pasalnya, selain menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya, penyakit jantung ini juga bisa menimbulkan komplikasi berupa stroke, hingga gagal jantung. 5. Gagal jantung Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung melemah dan memicu terjadinya gagal jantung. Gejala gagal jantung dapat memburuk seiring berjalannya waktu atau terjadi secara mendadak. Berikut ini adalah gejala gagal jantung Sesak napas saat beristirahat atau berbaring Batuk terus-menerus, yang memburuk pada malam hari Pembengkakan di area perut Pusing Letih dan lemas Sulit berkonsentrasi Nafsu makan berkurang 6. Perikarditis Perikarditis merupakan peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, atau gangguan autoimun. Perikarditis umumnya ditandai dengan gejala demam, artimia, tubuh terasa lemas, serta nyeri dada yang tajam atau menusuk. Rasa nyeri tersebut akan semakin berat apabila penderita menarik napas, batuk, atau berbaring. Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko menyebabkan kematian. 7. Kardiomiopati Kardiomiopati mengacu pada gangguan otot jantung atau lebih dikenal dengan istilah lemah jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku. Beberapa penderita kardiomiopati tidak menunjukkan gejala dan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, tidak sedikit pula yang menunjukkan gejala dan memburuk seiring menurunnya fungsi jantung. Kondisi ini memiliki ciri-ciri sakit jantung sebagai berikut Sesak napas Kelelahan Palpitasi Pembengkakan di lengan atau pergelangan kak Pingsan 8. Penyakit katup jantung Jantung memiliki 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Namun, pada penderita penyakit katup jantung, salah satu atau beberapa katup rusak atau mengalami gangguan. Akibatnya, katup tidak dapat membuka dan menutup dengan baik sehingga membuat fungsi jantung dalam memompa darah menjadi terganggu. Jika katup jantung mengalami gangguan, penderitanya akan menunjukkan ciri-ciri sakit jantung berupa Nyeri dada Sesak napas terutama saat beraktivitas atau berbaring Lemas dan pusing Palpitasi Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung Untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami termasuk ciri-ciri sakit jantung atau bukan, segeralah periksakan diri ke dokter. Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung, seperti memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi. Dalam menentukan diagnosis dan jenis penyakit jantung yang dialami penderita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti Elektrokardiografi EKG Rontgen dada Ekokardiografi Angiografi Pemeriksaan enzim jantung Untuk mencegah penyakit jantung, Anda disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, membatasi asupan lemak dan garam, berhenti merokok, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung atau merasakan ciri-ciri sakit jantung, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun hal yang menakutkan dari penyakit ini adalah gejala yang tidak mudah dikenali, seseorang bisa saja terjatuh ketika terkena serangan stroke pertama dan sama sekali tidak pernah mengalami gejala. Ada beberapa ciri penyakit stroke ringan yang harus anda waspadai, karena berawal dari stroke ringan bisa berdampak pada stroke yang berat.
Terdapatciri penyakit sebagai berikut. Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri; Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin; Disebabkan oleh Treponema pallidum Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit .
. k43mhz80mj.pages.dev/265k43mhz80mj.pages.dev/190k43mhz80mj.pages.dev/305k43mhz80mj.pages.dev/187k43mhz80mj.pages.dev/54k43mhz80mj.pages.dev/43k43mhz80mj.pages.dev/6k43mhz80mj.pages.dev/251k43mhz80mj.pages.dev/45
ciri ciri penyakit diatas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit